Kamis, 20 Januari 2011

Wacana pelarangan operasi kapal penumpang berbahan fiberglass

Munculnya wacana pelarangan beroperasinya kapal-kapal penumpang berbahan fiberglass, sebagai respon atas terjadinya beberapa kecelakaan kapal berbahan fiberglass beberapa waktu lalu, akan berdampak luas jika wacana tersebut menjadi kenyataan. Alasannya, jumlah galangan dan kapal penumpang berbahan fiberglass yang beroperasi di dalam negeri saat ini sangat banyak dan melibatkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar. Penggunaan bahan aluminium sebagai pengganti juga tidak mudah, karena membutuhkan teknologi dan kualifikasi SDM yang tinggi. Harga kapal alminium yang jauh lebih mahal juga berimplikasi pada biaya investasi dan biaya transportasi yang mahal. Menurut saya, hal ini merupakan masalah yang perlu dicari solusi teknologinya, bukan dengan menghentikan pengoperasiannya. Bagaimana pendapat Anda?

Selasa, 18 Januari 2011

Permasalahan Kapal Berbahan Fiberglass (FRP)

Kapal berbahan fiberglass memiliki peran penting di dalam menunjang transportasi laut  nasional khususnya di wilayah pantai. Kapal jenis ini juga memiliki beberapa keunggulan teknis dan ekonomis, sehingga kebutuhannya terus meningkat. Namun demikian, kekuatan konstruksi lambung kapal fiberglass sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di laut. Hasil survei kami di beberapa galangan kapal fiberglass pada tahun 2009 menunjukkan bahwa, disain konstruksi dan proses laminasi lambung kapal fiberglass umumnya tidak mengacu pada persyaratan kelas, sehingga kekuatan konstruksinya sulit dijamin. Selain itu, galangan kapal tidak memiliki standar enjiniring mengenai penggunaan material/bahan, komposisi dan prosedur laminasi yang dapat memenuhi persyaratan kelas. Riset kami tahun 2010 secara khusus mengkaji aspek kekuatan konstruksi laminasi lambung kapal fiberglass melalui studi pustaka, survei galangan, dan pengujian sampel laminasi dari kapal yang sedang dibangun di tujuh galangan kapal berpengalaman di dalam negeri, sesuai rules BKI 2006. Hasilnya, 30% sample galangan memiliki nilai kuat tarik dan kuat tekuk yang tidak memenuhi syarat minimum, sesuai rules BKI. Untuk mengatasi hal ini, mungkin diperlukan sebuah standar laminasi lambung kapal fiberglass dengan berbagai variasi komposisi bahan dan prosedur laminasi, sesuai persyaratan BKI. Bagaimana pendapat Anda?

Selasa, 11 Januari 2011

Entri Populer