Rabu, 09 November 2011

Ringkasan hasil penelitian "Kajian Standarisasi Penggunaan Material dan Proses Laminasi Lambung Kapal Fiberglass"


Kapal berbahan fiberglass atau Fibreglass Reinforced Plastics (FRP) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kapal baja atau aluminium, khususnya untuk operasional di wilayah pantai. Akan tetapi konstruksi kapal ini rawan benturan, sehingga konstruksi lambungnya perlu dikaji. Hasil penelitian pendahuluan kami di tahun 2010, berupa pengujian spesimen laminasi lambung kapal yang dibangun di tujuh galangan dalam negeri memberikan indikasi bahwa, sekitar 30% lambung kapal berbahan fiberglass (serat gelas) yang dibangun/beroperasi tidak memenuhi persyaratan konstruksi menurut Rules BKI.
Terkait dengan hal tersebut di atas, penelitian ini dilakukan dengan fokus pada kajian kekuatan konstruksi laminasi lambung kapal berbahan fiberglass. Penelitian ini dilakukan melalui survei yard practices ke beberapa galangan kapal fiberglass, dan pengujian sampel laminasi yang dibuat dengan 4 variasi susunan laminasi dan 2 jenis resin yang umum dipakai untuk pembuatan kapal fiberglass. Sampel laminasi dibuat dengan metode hand lay-up workshop galangan di Surabaya, dengan mengacu pada Rules BKI dan diawasi langsung oleh tim peneliti. Sampel laminasi kemudian dipotong-potong menjadi spesimen uji yang terdiri dari 96 buah spesimen uji tarik dan 48 buah spesimen uji tekuk, masing-masing spesimen uji dibuat sesuai arah serat yaitu 0o, 90o, -45o dan +45o.
Pengujian dilakukan di laboratorium uji material B2TKS BPPT, dengan merujuk pada standard ISO 527-4 untuk uji tarik, dan ISO 14125 untuk uji tekuk. Sebelum diuji, spesimen tersebut ditemper pada temperatur 40 derajat celcius selama 16 jam non-stop di UPT BPPH BPPT. Uji fiber content (kandungan serat gelas dalam laminasi) baru akan dilakukan pada riset tahun depan, sehingga nilai fiber content pada tahap ini diasumsikan sebesar 30% dan 40%, sesuai komposisi resin dan serat yang digunakan.
Dari penelitian ini diperoleh data bahwa, semua alternatif susunan laminasi fiberglass dan jenis resin memenuhi nilai kuat tarik dan nilai kuat tekuk minimum, sebagaimana disyaratkan dalam Rules BKI 2006. Dari 4 variasi susunan laminasi yang dibuat, alternatif III (kombinasi serat multiaxial dan mat) memiliki nilai kuat tarik dan kuat tekuk tertinggi, sehingga paling tahan terhadap beban tarik dan beban bending. Perbedaan nilai kuat tarik dan kuat tekuk dalam satu kelompok spesimen disebabkan karena laminasi yang kurang homogen karena sampel dibuat dengan metode hand lay-up. 
Berdasarkan hasil survei galangan, pengujian spesimen, dan diskusi ahli/praktisi, telah dibuat sebuah konsep engineering standard atau pedoman teknis tentang teknologi laminasi lambung kapal fiberglass, yang meliputi: penggunaan bahan, susunan laminasi lambung kapal, yang meliputi bagian: lunas, dasar, sisi, geladak, bangunan atas. Pedoman ini diperuntukkan bagi kapal berukuran 8 s.d. 20 meter yang tergolong non-klas, namun dapat pula digunakan pada pembuatan kapal berukuran lebih besar. Pedoman ini akan disempurnakan pada penelitian tahun kedua (2012). 
Pada penelitian tahun kedua, direncanakan untuk melakukan pengujian sejenis dengan spesimen yang dibuat dengan metode Vacuum Infusion Process, yang diharapkan dapat menghasilkan laminasi yang lebih homogen dan lebih berkualitas. Selain itu, juga akan dilakukan pengujian fiber content terhadap seluruh variasi spesimen. Pengujian ini diperlukan untuk analisis hasil pengujian yang lebih akurat, dan untuk memastikan pemenuhan persyaratan nilai kuat tarik dan kuat tekuk sesuai Rules BKI.
Penelitian ini didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi, dan dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan PT BKI (Persero) dan didukung oleh beberapa ahli/praktisi galangan yang telah berpengalaman di dalam negeri, laboratorium uji konstruksi B2TKS BPPT, dan  pihak terkait lainnya. Namun demikian, hasilnya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan tanggapan dari para pembaca, pemerhati, ahli dan praktisi sangat diperlukan demi kesempurnaan dalam pelaksanaan dan pencapaian hasil yang optimal dan dapat berhasil guna bagi para pengguna dan khususnya bagi kemajuan industri galangan kapal fiberglass di dalam negeri.

1 komentar:

Buana Ma'ruf mengatakan...

Terdapat beberapa karya tulis ilmiah terkait dengan riset ini telah diterbitkan di berbagai media publikasi ilmiah. Adapun judul makalah ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Standarisasi Konstruksi Laminasi Lambung Kapal Fiberglass, Jurnal Standarisasi, BSN, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2011, hal. 16-25
2. Penyempurnaan Disain Konstruksi Lambung Prototipe Kapal SEP-Hull Melalui Uji Sampel Laminasi, Majalah Ilmiah Pengkajian Industri, BPPT, Volume 5 Nomor 1, April 2011, hal. 87-94
3. Kajian Kekuatan Laminasi Lambung Kapal Fiberglass melalui Survei Galangan dan Uji Material, Majalah Ilmiah Pengkajian Industri, BPPT, Volume 5 Nomor 2, Agustus 2011, hal. 191-198.

Entri Populer